PUISI TENTANG PAWITRA

GORESAN SEJARAH PUNCAK PAWITRA

Pukul dua siang kumulai berangkat

Maret ini masih bumiku masih diguyur hujan

Aku dan sesama pendaki menapaki dedaunan basah

Jalan menuju puncak rimbun dengan rerumputan  

Sore ini tak Nampak lagi sinar terang matahri

Candi pertama sudah kulewati

Teriris hati memandangi batu-batu yoni berserakan

Kutemukan lagi candi kedua

Semakin sakit rasanya

Dada terasa sesak

Menyaksikan batu candi tak karuan

Entah kenapa demikian

Megahnya gunung Pawitra

Dipenuhi dengan sejarah

Peradaban nenek moyang

Kejayaan leluhur masa lampau

Puluhan bahkan ratusan peninggalan sejarah

Cikal bakal berdirinya NKRI negeriku tercinta

Kini maha karya leluhurku tak terurus dengan semestinya

Puluhan bahkan ratusan peninggalan itu nyaris tak berbentuk

Kusinggahi tiap candi yang kulewti sore itu

Sejenak kuberhenti

Menikmati suasana sakral

Sejenak kumerenung

Sejenak menciptakan keheningan

Kunyalakan dupa beberapa batang

Semakin banyak kumelewati percandian

Semakin kuat rasa penyesalan yang kurasakan

Semakin sakit hati dan perasaan

Semakin keras umpatan yang keluar dari mulutku

Betapa bodohnya aku

Betapa gobloknya generasiku

Bepata tololnya negeriku

Mensia-siakan maha karya pendahulu

Pawitra

Gunung suci yang tak lagi dikenali

Pawitra

Gunung tempat bersemayam para leluhur

Yang tak lagi dihormati

Pawitra

Gunung bersejarah yang telah dijarah

Oleh generasinya sendiri

(Ditulis oleh : PAS Lestari, Maret 2017)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *