Profil Desa
Desa Seloliman - Trawas Mojokerto
Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto merupakan desa yang berada diujung utara wilayah kecamatan Trawas. Secara geografis berada dilerang barat Gunung Penanggungan dan berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Selo berarti “Batu” dan Liman berarti “Gajah”. Artinya adalah : bahwa Desa Seloliman merupakan desa yang berbatu sebesar gajah. Ada istilah lain juga yang perlu jadi perhatian, Selo = Istirahat dan Liman = Gajah ; bisa juga pada jaman Majapahit dulu wilayah Desa Seloliman menjadi kawasan peristirahatan gajah (Asrama Pasukan Gajah). Letak dan posisi batu yang dikeramatkan sebagai lambang dan simbol sejarah desa berada ditengah-tengah sawah Seloliman. Sedangkan Seloliman sendiri merupakan hamparan persawahan yang terletak di sebelah utara desa. Pada jaman dahulu kawasan Desa Seloliman berada di areal persawahan tersebut. Adapun petilasan Desa Seloliman berada dikawasan punden yang disebut “Punden Sembujo”. Sedangkan sesepuh pendiri Desa Seloliman bernama Mbah Kreto Wijoyo yang dimakamkan di Punden Sembujo.
Desa Seloliman dibagi menjadi 3 dusun yaitu ;
- Dusun Balekambang,
- Dusun Biting dan
- Dusun Sempur (Dusun Janjing bagian dari Dusun Sempur).
Desa Seloliman merupakan rangkaian dari 3 dusun tersebut diatas dan rata-rata tiap dusun memiliki sejarah sendiri-sendiri. Bersamaan dengan hilangnya Desa Seloliman, berdirilah sebuah dusun yang bernama Dusun Sempur akibat dari sebuah peperangan/ adu tanding antara Mbah Kreto dangan Mbah Ringgit yang asal usulnya berasal dari Madura. Karena peperangan dimenangkan oleh Mbah Ringgit, maka rakyat Seloliman menjadi pengikut Mbah Ringgit dan dipindahkan kekawasan baru yang berupa hutan dan diberi nama Dusun Sempur karena terdapat banyak pohon Sempur.